ISTILAH
POLITIK, PENGERTIAN, RUANG LINGKUP, TUJUAN DAN KEGUNAAN MEMPELAJARI ILMU
POLITIK
Disusun
Oleh:
Isna Mufidayana
Ailon pratama
Abdul Hamid
M. Ikhlas Adi Pratama
Yandi Koffa
Indra
JURUSAN
JINAYAH SIYASAH
FAKULTAS
SYARIAH DAN ILMU HUKUM
UNIVERSITAS
ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM
I434/2013
==============================================================
BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dewasa Ini Masih banyak diantara kita yang masih
belum begitu memahami apa sebenarnya yang dimaksud ilmu politik. Politik itu
sendiri adalah suatu usaha untuk mencapai masyarakat (polity) politik yang
terbaik.
Dalam
politik tersebut manusia hidup bahagia karena memiliki peluang untuk
mengembangkan bakat bergaul dengan rasa kemasyarakatan yang akrab, dan hidup
dalam suasana moralitas yang tinggi.
Istilah Ilmu politik
memang sudah tidak terdengar asing dikalangan kita, namun selama ini kita belum
sempat mendalami seluk beluk ilmu politik itu sendiri, mulai dari pengertian,
sejarah, ruang lingkup hingga tujuan dan kegunaan mempelajari ilmu politik.
Didalam Makalah Ini kami mengulas tentang seluk
beluk ilmu politik, yang mencakup, pengertian politik dan ilmu politik,
sejarah, ruang lingkup serta tujuan mempelajari ilmu politik. Semoga makalah
ini bermanfaat bagi pembaca, dan khususnya bagi pemakalah.
B. Rumusan
Masalah
·
Apa pengertian
politik ?
·
Apa pengertian
ilmu politik?
·
Apa saja ruang
lingkup ilmu politik itu?
·
Bagaimana
sejarah perkembangan ilmu politik?
·
Dan apa tujuan
dan kegunaan mempelajari ilmu politik?
C.
Tujuan
Agar
Kita mengetahui seluk beluk ilmu politik yang mencakup. Pengertian politik dan
ilmu politik itu sendiri, sejarah, ruang lingkup hingga tujuan dan kegunaan
mempelajari ilmu politik.
=========================================================================
BAB
II
PEMBAHASAN
ISTILAH
POLITIK, PENGERTIAN, RUANG LINGKUP, TUJUAN DAN KEGUNAAN MEMPELAJARI ILMU
POLITIK
A. Istilah Politik
dan pengertian ilmu politik
1.1
Istilah Politik
Politik berasal dari bahasa Yunani, yaitu
Polis yang berarti kota, negara kota.
Dari konsep polis berkembang konsep Polites
yang bermakna warga negara dan konsep politikos
yang berarti kewarga negaraan[1].
Dari penjelasan etimologi tersebut maka
politik sebagai sesuatu yang berhubungan antara warga negara pada suatu
(negara) kota. Sedangkan akar katanya
dari bahasa Inggris adalah politics,
yang bermakna bijaksana. Kalau kita lanjutkan pemahaman etimologis dari dua
akar kata dari bahasa yang berbeda tersebut, dari bahasa Inggris maupun Yunani,
maka politik dapat dipahami sebagai suatu proses dan sistem penentuan dan
pelaksanaan kebijakan yang berkaitan warga negara dalam negara[2].
Pengertian politik menurut Para ahli ilmu
sosial dan politik:
1.
Teori klasik
Aristoteles,
·
politik adalah
usaha yang ditempuh warga negara untuk mewujudkan kebaikan bersama.
·
Politik adalah
hal yang berkaitan dengan penyelenggaraan pemerintahan dan negara.
·
Politik
merupakan kegiatanyang diarahkan untuk mendapat dan mempertahankan kekuaaan di
masyarakat.
·
Politik adalah
segala sesuatu tentang proses perumusan dan pelaksanaan kebijakan public.
2.
Hans J.
Morghenthau ( 1960 ), menjelaskan politik sebagai pertarungan untuk memeperoleh
kekuasaan.
3.
David Easton (
1981 ), menerangkan politik sebagai pola-pola kekuasaan, aturan dan kewenangan.
4.
E. F.
Schattschneider (1960 ), mengemukakan
politik sebagai seni dan ilmu pemerintahan.
Dengan
Pengertian yang dikemukakan para ahli, maka
Politik
dipahami sebagai kekuasaan (power),
kewenangan (authority), kehidupan
publik (public live), pemerintahan (goverment), negara (state), konflik dan resolusi konflik (conflict dan conflict resolution), kebijakan (policy), pengambilan keputusan (decisionmaking),
dan pembagian (distribution) atau
alokasi (allocation)[3].
1.2
Devinisi Ilmu Politik
1. Menurut
Bluntschli, Garner dan Frank Goodnow menyatakan bahwa ilmu politik adalah ilmu
yang mempelajari lingkungan kenegaraan.
2. Seely
dan Stephen leacock, mengatakan bahwa ilmu politik merupakan ilmu yang serasi
dalam menanggani pemerintahan.
3. Pemikir
dari Prancis juga mengeluarkan pendapatnya, Paul Janet menyikapi ilmu politik
sebagai ilmu yang mengatur perkembangan Negara begitu juga prinsip- prinsip
pemerintahan, Pendapat ini didukung juga oleh R.N. Gilchrist.
4. Lasswell,
ilmu politik adalah ilmu yang mempelajari pengaruh dan kekuasaan.
5. Ossip
k.fletchteim dalam foundamental of
political sience menegaskan bahwa ilmu politik adalah ilmu yang khusus
mempelajari sifat dan tujuan dari Negara sejauh Negara merupakan organisasi kekuasaan,
beserta sifat dan tujuan dari gejala-gejala kekuasaan lain yang tidak resmi
yang dapat mempengaruhi Negara (Political Science is that Specialized social
Science that studies the nature and purose of the state so far as it a power
organization and the nature and purpose of other unofficial power phenomen that
are apt to influence the sate)
6. J.Barents
: Ilmu politik adalah ilmu yang mempelajari kehidupan Negara yang merupakan
bagian dari kehidupan masyarakat.
Dalam
konteks memahami politik, yang perlu dipahami adalah kekuasaan kekuasaan
politik, legitimasi, sistem politik, perilaku politik, partisipasi politik,
proses politik, dan juga tidak kalah
pentingnya untuk mengetahui seluk beluk tentang partai politik. Jadi Ilmu
politik adalah suatu ilmu yang memproses pembentukan dan pembagian kekuasaan
dengan pembuatan keputusan dalam suatu negar. Ilmu politik tidak bisa lepas
dari kehidupan suatu negara dan pemerintahan, karena sangat berperan penting
dalam berjalannya roda pemerintahan[4].
B. Sejarah
Perkembangan Ilmu Politik
Dalam mengkaji ilmu politik, kita dapat memulainya
dari ilmu politik yunani kuno, kemudian abad Romawi, lalu abad Pertengahan
(middle ages), sampai pada Rennaisance dan abad pencerahan sampai abad 19 dan
abad 20.
Dalam kajian sejarah ilmu politik, ada dua teori
tentang lahirnya ilmu politik, yaitu pembahasan secara luas dan pembahasan
secara sempit. Secara luas ilmu politik sudah ada sejak zaman dahulu terbukti
dari peninggalan prasasti serta pembahasan-pembahasan dan tulisan-tulisan dari
para philosophy masa lampau. Sedangkan secara sempit ilmu politik dilihat dari
aspek sisstematisnya sebagai ilmu dalam aspek akademis.
Secara
luas Ilmu politik telah ada sejak zaman dahulu, dibuktikan dari karya karya
berikut:
1.
Yunani Kuno pada
tahun 450 SM pemikiran mengenai Negara sudah dimulai, dilihat dari karya
Herodutus, Plato dan Aristoteles.
2.
Asia , seperti
India tahun 500 SM terdapat kitab kesusastraan Dharmasastra dan Arthasastra.
3.
Wilayah Asia
lain, Cina tahun 500 SM, terdapat beberapa tokoh filosuf seprti Confucius dan
Kung Fu Tzu
4. Arab
abad II M terdapat beberapa karya AL – Marwardi berjudul Al – Akham As-Sultaniyyah.
5.
Indonesia ,
terdapat beberapa karya yang membahas masalah sejarah dan kenegaraan seperti
yang ditulis dalam buku Negarakertagama dan
Babad Tanah Jawi pada abad 13-15 M.
6.
Negara Eropa
seperti Jerman, Austria dan prancis dimulai kelahiran ilmu politik. Pada abad
ke 18 dan ke 19 negara-negara tersebut dipengaruhi dan di monopoli oleh Ilmu
Hukum, oleh sebab itu beberapa pemikir Negara tersebut mulai beralih kepada
ilmu-ilmu social politik. Tahapan-tahapan perkembangan dimulai dari :
·
Inggris tahun
1895 muncul lembaga London School of Economic
and Political Science.
·
Di AS tahun 1858
diangkat Francis Lieber sebagai guru besar Sejarah dan Ilmu politik di columbia
College.
7.
Amerika Serikat
tahun 1904 lahir American Political
Science Assosiation (APSA) Unesco
lembaga dibasah PBB tahun 1948 melahirkan buku Contemporary Political Science.
C. Ruang Lingkup
Ilmu Politik
I. Teori politik.
Teori politik berdasarkan moral dan
menetukan norma-norma politik (mengandung nilai), terdiri dari:
1. Filsafat
Politik, mencari kebenaran berdasarkan rasio tentang apa, bagaimana sifat dan
hekekat kehidupan manusia. Contoh: etika politik, keadilan, dsb.
2. Teori
Politik sistematis bagaimana menerapkan norma-norma dlm kehidupan politik.
II. Lembaga-lembaga Politik:
1. Undang-undang Dasar.
2. Pemerintah
Nasional.
3. Pemerintah
local dan daerah
4. fungsi
ekonomi dan sosial dari pemerintah
5. Perbandingan
lembaga-lembaga politik.
III. Partai-partai, golongan
(groups),dan pendapatan umum.
1. Partai-partai
politik.
2. Golongan-golongan
dan asosiasi-asosiasi.
3. partisipasi
warga Negara dalam pemerintah dan administrasi.
4. pendapatan
umum.
IV. Hubungan
Internasional
1. Politik
Internasional.
2. Organisasi-organisasi
dan administrasi internasional.
3. Hukum
Internasional.[5]
D. Hubungan Ilmu
Politik Dengan Ilmu Lainya
1. Sejarah
Sejak dahulu kala ilmu politik erat
hubugannya dengan sejarah dan filsafat. Sejarah merupakan alat yang paling
penting bagi ilmu politik, oleh karena menyumbang bahan, yaitu data dan fakta
dari masa lampau, untuk diolah lebih lanjut. Dan berguna untuk mengembangkan
politik selanjutnya. Sarjana politik memakai sejarah untuk menemukan pola-pola
ulangan (recurrent patterns) yang dapat membantunya untuk menentukan suatu
proyeksi untuk masa depan.
2. Filsafat
Ilmu pengetahuan lain yang erat
sekali hubungannya dengan ilmu politik ialah filsafat. Filsafat ialah usaha
untuk secara rasional dan sistematis mencari pemecahan atau jawaban atas persoalan-persoalan
yang menyangkut alam semesta (universe) dan kehidupan manusia. Ilmu politik
terutama sangat erat hubungannya dengan filsafat politik, yaitu bagian dari
filsafat yang menyangkut kehidupan politik terutama mengenai sifat hakiki, asal
– mula dan nilai (values) dari Negara. Dan membahas persoalan-persoalan politik
dengan berpedoman pada suatu sistem nilai (value system) dan norma-norma
tertentu.
3. Sosiologi
Di antara ilmu-ilmu sosial,
sosiologi-lah yang paling pokok dan umum sifatnya. Sosiologi membantu sarjana
ilmu politik dalam usahanya memahami latar belakang, susunan dan pola kehidupan
sosial dari berbagai golongan dan kelompok dalam masyarakat. Dengan menggunakan
pengertian-pengertian dan teori-teori sosiologi , sarjana ilmu politik dapat mengetahui
sampai di mana susunan dan stratifikasi sosial mempengaruhi atau pun
dipengaruhi oleh misalnya keputusan kebijaksanaan (policy decisions), corak dan
sifat keabsahan politik (political legitimacy), sumber-sumber kewenangan
politik (sources of political authority), pengendalian sosial (social control),
dan perubahan sosial (social change).
4. Antropologi
Apabila jasa sosiologi terhadap
perkembangan ilmu politik adalah terutama dalam memberikan analisis terhadap
kehidupan sosial secara umum dan menyeluruh, maka antrophologi menyumbang
pengertian dan teori tentang kedudukan serta peran berbagai satuan
sosial-budaya yang lebih kecil dan sederhana. Antropologi telah berpengaruh
dalam bidang metodologi penelitian ilmu politik.
5. Ilmu
Ekonomi
Pada masa silam, ilmu politik dan
ilmu ekonomi merupakan bidang ilmu tersendiri yang dikenal sebagai ekonomi
politik (political economy), yaitu pemikiran dan analisis kebijakan yang hendak
digunakan untuk memajukan kekuatan dan kesejahteraan negara Inggris dalam
menghadapi saingannya seperti Portugis, Spanyol, Prancis, dan Jerman, pada abad
ke-18 dan ke-19. Dengan berkembangnya ilmu pengetahuan pada umumnya, ilmu
tersebut kemudian memisahkan diri menjadi dua lapangan yang mengkhususkan
perhatian terhadap tingkah laku manusia yang berbeda-beda : ilmu politik dan
ilmu ekonomi. Dengan pesatnya perkembangan ilmu ekonomi modern, khususnya
ekonomi internasional, kerjasama antara ilmu politik dan ilmu ekonomi makin
dibutuhkan untuk menganalisa siasat-siasat pembangunan nasional.
6. Psikologi
Sosial
Psikologi sosial adalah
pengkhususan psikologi yang mempelajari hubungan timbal balik antara manusia
dan masyarakat, khususnya faktor-faktor yang mendorong manusia untuk berperan
dalam ikatan kelompok sosial, bidang psikologi umumnya memusatkan perhatian
pada kehidupan perorangan. Psikologi sosial dapat menjelaskan bagaimana
kepemimpinan tidak resmi (informal leadership) turut menentukan suatu hasil
putusan dalam kebijaksanaan politik dan kenegaraan.
7. Ilmu
Bumi
Faktor-faktor yang berdasarkan
geografi, seperti perbatasan strategis, desakan penduduk, daerah pengaruh
mempengaruhi politik. Montesquie, seorang sarjana Perancis, untuk pertama kali
membahas bagaimana faktor-faktor ilmu bumi mempengaruhi konstelasi politik
suatu Negara. Dalam masa sebelum Perang Dunia II suatu cabang ilmu bumi
mendapat perhatian besar, yaitu Geopolitik atau Geopolitics, yang biasa
dihubungkan dengan seorang Swedia bernama Rudolf Kiellen (1864-1933). Ia
menganggap bahwa di samping faktor ekonomi dan antropologis ilmu bumi
mempengaruhi karakter dan kehidupan nasional dari rakyat dan karena itu mutlak
harus diperhitungkan dalam menyusun politik luar negeri dan politik nasional.
Dengan kekalahan Nazi Jerman yang banyak memakai argumentasi berdasarkan
geopolitik (seperti faktor ras, Lebensraum, faktor ekonomi dan sosial) untuk
politik exspansinya, Geopolitik kurang mengalami perkembangan.
8. Ilmu
Hukum
Terutama negara-negara Benua Eropa,
ilmu hukum sejak dulu kala erat hubungannya dengan ilmu politik, karena
mengatur dan melaksanakan undang-undang merupakan salah satu kewajiban negara
yang penting. Cabang-cabang ilmu hukum yang khususnya meneropong negara ialah
hukum tata-negara (dan ilmu negara).
E.
E. Tujuan
Dan Kegunaan Mempelajari Ilmu Politik
Tujuan
dan kegunaan mempelajari ilmu politik:
·
Memberikan
pemahaman secara integral terhadap politik dan nilai-nilai yang terkandung
didalamnya.
·
Memahami ilmu
politik agar dapat mencapai kecerdasan politik.
·
Memberikan
wawasan, pengetahuan, dan pemahaman tentang politik, baik sebagai ilmu maupun
proses kegiatan.
·
Memberikan
pemahaman yang komperehensif agar dapat berfikir secara kritis, partisipatif,
dan respontif terhadap persoalan politik.
·
Memiliki
kepekaan sosial terhadap situasi dan kondisi yang dialami masyarakat yang
disebabkan oleh perubahan kebijakan politik.
·
Memberikan
solusi dan penyelasaian konflik yang dilandasi oleh Nilai-nilai kritis.
·
Mampu
mengkritisi kebijakan publik yang diakibatkan oleh pengaruh proses politik.
============================================================================
BAB
III
PENUTUP
a.
Kesimpulan
Devenisi politik
·
politik adalah
usaha yang ditempuh warga negara untuk mewujudkan kebaikan bersama.
·
Politik adalah
hal yang berkaitan dengan penyelenggaraan pemerintahan dan negara.
Devinisi Ilmu Politik
·
Menurut
Bluntschli, Garner dan Frank Goodnow menyatakan bahwa ilmu politik adalah ilmu
yang mempelajari lingkungan kenegaraan.
·
Seely dan
Stephen leacock, mengatakan bahwa ilmu politik merupakan ilmu yang serasi dalam
menanggani pemerintahan.
·
Pemikir dari
Prancis juga mengeluarkan pendapatnya, Paul Janet menyikapi ilmu politik
sebagai ilmu yang mengatur perkembangan Negara begitu juga prinsip- prinsip
pemerintahan, Pendapat ini didukung juga oleh R.N. Gilchrist.
Ruang lingkup Ilmu Politik:
1.
Teori Politik
2.
Lembaga-lembaga
politik
3.
Partai- partai
politik
4.
Hubungan
internasional
Ilmu-ilmu
yang berhubungan dengan ilmu politik:
1.
Sejarah
2.
Dilsafat
3.
Sosiologi
4.
Antropologi
5.
Ilmu Ekonomi
6.
Psikologi sosial
7.
Ilmu bumi
8.
Ilmu hukum
Tujuan
Dan kegunaan mempelajari ilmu Politik:
·
Memberikan
wawasan, pengetahuan, dan pemahaman tentang politik, baik sebagai ilmu maupun
proses kegiatan.
·
Memberikan
pemahaman yang komperehensif agar dapat berfikir secara kritis, partisipatif,
dan respontif terhadap persoalan politik.
·
Memiliki
kepekaan sosial terhadap situasi dan kondisi yang dialami masyarakat yang
disebabkan oleh perubahan kebijakan politik.
·
Memberikan
solusi dan penyelasaian konflik yang dilandasi oleh Nilai-nilai kritis.
b. Kritik Dan Saran
Demikianlah
makalah ini kami sajikan, apa bila terdapat kesalahan dalam makalah kami,
kritik dan saran sangat kami harapkan. Tiada gading yang tak retak, tiada
manusia tanpa ada kesalahan.
mantap sekarang saya mau terjun kedunia politik
BalasHapus....
makalahnya sangat membantu saya :)
BalasHapusitu yang kegunaan ilmu politik diambil dari buku apa ?
BalasHapus