cursor animated sparkly lve heart

Animated  Sparkly Love Heart

Jumat, 08 Maret 2013

Makalah Pengantar Ilmu Politik


                                                               


ISTILAH POLITIK, PENGERTIAN, RUANG LINGKUP, TUJUAN DAN KEGUNAAN MEMPELAJARI ILMU POLITIK

Disusun Oleh:
Isna Mufidayana
Ailon pratama
Abdul Hamid
M. Ikhlas Adi Pratama
Yandi Koffa
Indra

JURUSAN JINAYAH SIYASAH
FAKULTAS SYARIAH DAN ILMU HUKUM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM
I434/2013
 

==============================================================

BAB I
PENDAHULUAN
     A.   Latar Belakang
                   Dewasa Ini Masih banyak diantara kita yang masih belum begitu memahami apa sebenarnya yang dimaksud ilmu politik. Politik itu sendiri adalah suatu usaha untuk mencapai masyarakat (polity) politik yang terbaik. Dalam politik tersebut manusia hidup bahagia karena memiliki peluang untuk mengembangkan bakat bergaul dengan rasa kemasyarakatan yang akrab, dan hidup dalam suasana moralitas yang tinggi.
Istilah Ilmu politik memang sudah tidak terdengar asing dikalangan kita, namun selama ini kita belum sempat mendalami seluk beluk ilmu politik itu sendiri, mulai dari pengertian, sejarah, ruang lingkup hingga tujuan dan kegunaan mempelajari ilmu politik.
                   Didalam Makalah Ini kami mengulas tentang seluk beluk ilmu politik, yang mencakup, pengertian politik dan ilmu politik, sejarah, ruang lingkup serta tujuan mempelajari ilmu politik. Semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca, dan khususnya bagi pemakalah.

     B. Rumusan Masalah
·         Apa pengertian politik ?
·         Apa pengertian ilmu politik?
·         Apa saja ruang lingkup ilmu politik itu?
·         Bagaimana sejarah perkembangan ilmu politik?
·         Dan apa tujuan dan kegunaan mempelajari ilmu politik?
     C.    Tujuan
Agar Kita mengetahui seluk beluk ilmu politik yang mencakup. Pengertian politik dan ilmu politik itu sendiri, sejarah, ruang lingkup hingga tujuan dan kegunaan mempelajari ilmu politik.


=========================================================================                  

BAB II
PEMBAHASAN
ISTILAH POLITIK, PENGERTIAN, RUANG LINGKUP, TUJUAN DAN KEGUNAAN MEMPELAJARI ILMU POLITIK
A.    Istilah Politik dan pengertian ilmu politik
1.1 Istilah Politik
       Politik berasal dari bahasa Yunani, yaitu Polis yang berarti kota, negara kota. Dari konsep polis berkembang konsep Polites yang bermakna warga negara dan konsep politikos yang berarti kewarga negaraan[1]. Dari  penjelasan etimologi tersebut maka politik sebagai sesuatu yang berhubungan antara warga negara pada suatu (negara) kota.  Sedangkan akar katanya dari bahasa Inggris adalah politics, yang bermakna bijaksana. Kalau kita lanjutkan pemahaman etimologis dari dua akar kata dari bahasa yang berbeda tersebut, dari bahasa Inggris maupun Yunani, maka politik dapat dipahami sebagai suatu proses dan sistem penentuan dan pelaksanaan kebijakan yang berkaitan warga negara dalam negara[2].
       Pengertian politik menurut Para ahli ilmu sosial dan politik:
1.      Teori klasik Aristoteles,
·         politik adalah usaha yang ditempuh warga negara untuk mewujudkan kebaikan bersama.
·         Politik adalah hal yang berkaitan dengan penyelenggaraan pemerintahan dan negara.
·         Politik merupakan kegiatanyang diarahkan untuk mendapat dan mempertahankan kekuaaan di masyarakat.
·         Politik adalah segala sesuatu tentang proses perumusan dan pelaksanaan kebijakan public.
2.      Hans J. Morghenthau ( 1960 ), menjelaskan politik sebagai pertarungan untuk memeperoleh kekuasaan.
3.      David Easton ( 1981 ), menerangkan politik sebagai pola-pola kekuasaan, aturan dan kewenangan.
4.      E. F. Schattschneider (1960 ),  mengemukakan politik sebagai seni dan ilmu pemerintahan.
Dengan Pengertian yang dikemukakan para ahli, maka
Politik dipahami sebagai kekuasaan (power), kewenangan (authority), kehidupan publik (public live), pemerintahan (goverment), negara (state), konflik dan resolusi konflik (conflict dan conflict resolution), kebijakan (policy), pengambilan keputusan (decisionmaking), dan pembagian (distribution) atau alokasi (allocation)[3].
1.2 Devinisi Ilmu Politik
1.      Menurut Bluntschli, Garner dan Frank Goodnow menyatakan bahwa ilmu politik adalah ilmu yang mempelajari lingkungan kenegaraan.
2.      Seely dan Stephen leacock, mengatakan bahwa ilmu politik merupakan ilmu yang serasi dalam menanggani pemerintahan.
3.      Pemikir dari Prancis juga mengeluarkan pendapatnya, Paul Janet menyikapi ilmu politik sebagai ilmu yang mengatur perkembangan Negara begitu juga prinsip- prinsip pemerintahan, Pendapat ini didukung juga oleh R.N. Gilchrist.
4.      Lasswell, ilmu politik adalah ilmu yang mempelajari pengaruh dan kekuasaan.
5.      Ossip k.fletchteim dalam foundamental of political sience menegaskan bahwa ilmu politik adalah ilmu yang khusus mempelajari sifat dan tujuan dari Negara sejauh Negara merupakan organisasi kekuasaan, beserta sifat dan tujuan dari gejala-gejala kekuasaan lain yang tidak resmi yang dapat mempengaruhi Negara (Political Science is that Specialized social Science that studies the nature and purose of the state so far as it a power organization and the nature and purpose of other unofficial power phenomen that are apt to influence the sate)
6.      J.Barents : Ilmu politik adalah ilmu yang mempelajari kehidupan Negara yang merupakan bagian dari kehidupan masyarakat.
Dalam konteks memahami politik, yang perlu dipahami adalah kekuasaan kekuasaan politik, legitimasi, sistem politik, perilaku politik, partisipasi politik, proses politik,  dan juga tidak kalah pentingnya untuk mengetahui seluk beluk tentang partai politik. Jadi Ilmu politik adalah suatu ilmu yang memproses pembentukan dan pembagian kekuasaan dengan pembuatan keputusan dalam suatu negar. Ilmu politik tidak bisa lepas dari kehidupan suatu negara dan pemerintahan, karena sangat berperan penting dalam berjalannya roda pemerintahan[4].

B.      Sejarah Perkembangan Ilmu Politik
Dalam mengkaji ilmu politik, kita dapat memulainya dari ilmu politik yunani kuno, kemudian abad Romawi, lalu abad Pertengahan (middle ages), sampai pada Rennaisance dan abad pencerahan sampai abad 19 dan abad 20.
Dalam kajian sejarah ilmu politik, ada dua teori tentang lahirnya ilmu politik, yaitu pembahasan secara luas dan pembahasan secara sempit. Secara luas ilmu politik sudah ada sejak zaman dahulu terbukti dari peninggalan prasasti serta pembahasan-pembahasan dan tulisan-tulisan dari para philosophy masa lampau. Sedangkan secara sempit ilmu politik dilihat dari aspek sisstematisnya sebagai ilmu dalam aspek akademis.
Secara luas Ilmu politik telah ada sejak zaman dahulu, dibuktikan dari karya karya berikut:
1.      Yunani Kuno pada tahun 450 SM pemikiran mengenai Negara sudah dimulai, dilihat dari karya Herodutus, Plato dan Aristoteles.
2.      Asia , seperti India tahun 500 SM terdapat kitab kesusastraan Dharmasastra dan Arthasastra.
3.      Wilayah Asia lain, Cina tahun 500 SM, terdapat beberapa tokoh filosuf seprti Confucius dan Kung Fu Tzu
4.      Arab abad II M terdapat beberapa karya AL – Marwardi berjudul Al – Akham As-Sultaniyyah.
5.      Indonesia , terdapat beberapa karya yang membahas masalah sejarah dan kenegaraan seperti yang ditulis dalam buku Negarakertagama dan Babad Tanah Jawi pada abad 13-15 M.
6.      Negara Eropa seperti Jerman, Austria dan prancis dimulai kelahiran ilmu politik. Pada abad ke 18 dan ke 19 negara-negara tersebut dipengaruhi dan di monopoli oleh Ilmu Hukum, oleh sebab itu beberapa pemikir Negara tersebut mulai beralih kepada ilmu-ilmu social politik. Tahapan-tahapan perkembangan dimulai dari :
·         Inggris tahun 1895 muncul lembaga London School of Economic and Political Science.  
·         Di AS tahun 1858 diangkat Francis Lieber sebagai guru besar Sejarah dan Ilmu politik di columbia College.
7.      Amerika Serikat tahun 1904 lahir American Political Science Assosiation (APSA)  Unesco lembaga dibasah PBB tahun 1948 melahirkan buku Contemporary Political Science.

C.   Ruang Lingkup Ilmu Politik
I.        Teori politik.
Teori politik berdasarkan moral dan menetukan norma-norma politik (mengandung nilai), terdiri dari:
1.      Filsafat Politik, mencari kebenaran berdasarkan rasio tentang apa, bagaimana sifat dan hekekat kehidupan manusia. Contoh: etika politik, keadilan, dsb.
2.      Teori Politik sistematis bagaimana menerapkan norma-norma dlm kehidupan politik.
II. Lembaga-lembaga Politik:
1.       Undang-undang Dasar.
2.      Pemerintah Nasional.
3.      Pemerintah local dan daerah
4.      fungsi ekonomi dan sosial dari pemerintah
5.      Perbandingan lembaga-lembaga politik.
III. Partai-partai, golongan (groups),dan pendapatan umum.
1.      Partai-partai politik.
2.      Golongan-golongan dan asosiasi-asosiasi.
3.      partisipasi warga Negara dalam pemerintah dan administrasi.
4.      pendapatan umum.
IV. Hubungan Internasional
1.      Politik Internasional.
2.      Organisasi-organisasi dan administrasi internasional.
3.      Hukum Internasional.[5]
D. Hubungan Ilmu Politik Dengan Ilmu Lainya
1.      Sejarah
Sejak dahulu kala ilmu politik erat hubugannya dengan sejarah dan filsafat. Sejarah merupakan alat yang paling penting bagi ilmu politik, oleh karena menyumbang bahan, yaitu data dan fakta dari masa lampau, untuk diolah lebih lanjut. Dan berguna untuk mengembangkan politik selanjutnya. Sarjana politik memakai sejarah untuk menemukan pola-pola ulangan (recurrent patterns) yang dapat membantunya untuk menentukan suatu proyeksi untuk masa depan.


2.       Filsafat
Ilmu pengetahuan lain yang erat sekali hubungannya dengan ilmu politik ialah filsafat. Filsafat ialah usaha untuk secara rasional dan sistematis mencari pemecahan atau jawaban atas persoalan-persoalan yang menyangkut alam semesta (universe) dan kehidupan manusia. Ilmu politik terutama sangat erat hubungannya dengan filsafat politik, yaitu bagian dari filsafat yang menyangkut kehidupan politik terutama mengenai sifat hakiki, asal – mula dan nilai (values) dari Negara. Dan membahas persoalan-persoalan politik dengan berpedoman pada suatu sistem nilai (value system) dan norma-norma tertentu.
3.      Sosiologi
Di antara ilmu-ilmu sosial, sosiologi-lah yang paling pokok dan umum sifatnya. Sosiologi membantu sarjana ilmu politik dalam usahanya memahami latar belakang, susunan dan pola kehidupan sosial dari berbagai golongan dan kelompok dalam masyarakat. Dengan menggunakan pengertian-pengertian dan teori-teori sosiologi , sarjana ilmu politik dapat mengetahui sampai di mana susunan dan stratifikasi sosial mempengaruhi atau pun dipengaruhi oleh misalnya keputusan kebijaksanaan (policy decisions), corak dan sifat keabsahan politik (political legitimacy), sumber-sumber kewenangan politik (sources of political authority), pengendalian sosial (social control), dan perubahan sosial (social change).
4.      Antropologi
Apabila jasa sosiologi terhadap perkembangan ilmu politik adalah terutama dalam memberikan analisis terhadap kehidupan sosial secara umum dan menyeluruh, maka antrophologi menyumbang pengertian dan teori tentang kedudukan serta peran berbagai satuan sosial-budaya yang lebih kecil dan sederhana. Antropologi telah berpengaruh dalam bidang metodologi penelitian ilmu politik.
5.      Ilmu Ekonomi
Pada masa silam, ilmu politik dan ilmu ekonomi merupakan bidang ilmu tersendiri yang dikenal sebagai ekonomi politik (political economy), yaitu pemikiran dan analisis kebijakan yang hendak digunakan untuk memajukan kekuatan dan kesejahteraan negara Inggris dalam menghadapi saingannya seperti Portugis, Spanyol, Prancis, dan Jerman, pada abad ke-18 dan ke-19. Dengan berkembangnya ilmu pengetahuan pada umumnya, ilmu tersebut kemudian memisahkan diri menjadi dua lapangan yang mengkhususkan perhatian terhadap tingkah laku manusia yang berbeda-beda : ilmu politik dan ilmu ekonomi. Dengan pesatnya perkembangan ilmu ekonomi modern, khususnya ekonomi internasional, kerjasama antara ilmu politik dan ilmu ekonomi makin dibutuhkan untuk menganalisa siasat-siasat pembangunan nasional.
6.      Psikologi Sosial
Psikologi sosial adalah pengkhususan psikologi yang mempelajari hubungan timbal balik antara manusia dan masyarakat, khususnya faktor-faktor yang mendorong manusia untuk berperan dalam ikatan kelompok sosial, bidang psikologi umumnya memusatkan perhatian pada kehidupan perorangan. Psikologi sosial dapat menjelaskan bagaimana kepemimpinan tidak resmi (informal leadership) turut menentukan suatu hasil putusan dalam kebijaksanaan politik dan kenegaraan.
7.      Ilmu Bumi
Faktor-faktor yang berdasarkan geografi, seperti perbatasan strategis, desakan penduduk, daerah pengaruh mempengaruhi politik. Montesquie, seorang sarjana Perancis, untuk pertama kali membahas bagaimana faktor-faktor ilmu bumi mempengaruhi konstelasi politik suatu Negara. Dalam masa sebelum Perang Dunia II suatu cabang ilmu bumi mendapat perhatian besar, yaitu Geopolitik atau Geopolitics, yang biasa dihubungkan dengan seorang Swedia bernama Rudolf Kiellen (1864-1933). Ia menganggap bahwa di samping faktor ekonomi dan antropologis ilmu bumi mempengaruhi karakter dan kehidupan nasional dari rakyat dan karena itu mutlak harus diperhitungkan dalam menyusun politik luar negeri dan politik nasional. Dengan kekalahan Nazi Jerman yang banyak memakai argumentasi berdasarkan geopolitik (seperti faktor ras, Lebensraum, faktor ekonomi dan sosial) untuk politik exspansinya, Geopolitik kurang mengalami perkembangan.
8.      Ilmu Hukum
Terutama negara-negara Benua Eropa, ilmu hukum sejak dulu kala erat hubungannya dengan ilmu politik, karena mengatur dan melaksanakan undang-undang merupakan salah satu kewajiban negara yang penting. Cabang-cabang ilmu hukum yang khususnya meneropong negara ialah hukum tata-negara (dan ilmu negara).

E.     E. Tujuan Dan Kegunaan Mempelajari Ilmu Politik
Tujuan dan kegunaan mempelajari ilmu politik:
·         Memberikan pemahaman secara integral terhadap politik dan nilai-nilai yang terkandung didalamnya.
·         Memahami ilmu politik agar dapat mencapai kecerdasan politik.
·         Memberikan wawasan, pengetahuan, dan pemahaman tentang politik, baik sebagai ilmu maupun proses kegiatan.
·         Memberikan pemahaman yang komperehensif agar dapat berfikir secara kritis, partisipatif, dan respontif terhadap persoalan politik.
·         Memiliki kepekaan sosial terhadap situasi dan kondisi yang dialami masyarakat yang disebabkan oleh perubahan kebijakan politik.
·         Memberikan solusi dan penyelasaian konflik yang dilandasi oleh Nilai-nilai kritis.
·         Mampu mengkritisi kebijakan publik yang diakibatkan oleh pengaruh proses politik.

 ============================================================================



BAB III
PENUTUP
a.      Kesimpulan
Devenisi politik
·         politik adalah usaha yang ditempuh warga negara untuk mewujudkan kebaikan bersama.
·         Politik adalah hal yang berkaitan dengan penyelenggaraan pemerintahan dan negara.
Devinisi Ilmu Politik
·         Menurut Bluntschli, Garner dan Frank Goodnow menyatakan bahwa ilmu politik adalah ilmu yang mempelajari lingkungan kenegaraan.
·         Seely dan Stephen leacock, mengatakan bahwa ilmu politik merupakan ilmu yang serasi dalam menanggani pemerintahan.
·         Pemikir dari Prancis juga mengeluarkan pendapatnya, Paul Janet menyikapi ilmu politik sebagai ilmu yang mengatur perkembangan Negara begitu juga prinsip- prinsip pemerintahan, Pendapat ini didukung juga oleh R.N. Gilchrist.
Ruang lingkup Ilmu Politik:
1.      Teori Politik
2.      Lembaga-lembaga politik
3.      Partai- partai politik
4.      Hubungan internasional
Ilmu-ilmu yang berhubungan dengan ilmu politik:
1.      Sejarah
2.      Dilsafat
3.      Sosiologi
4.      Antropologi
5.      Ilmu Ekonomi
6.      Psikologi sosial
7.      Ilmu bumi
8.      Ilmu hukum


Tujuan Dan kegunaan mempelajari ilmu Politik:
·         Memberikan wawasan, pengetahuan, dan pemahaman tentang politik, baik sebagai ilmu maupun proses kegiatan.
·         Memberikan pemahaman yang komperehensif agar dapat berfikir secara kritis, partisipatif, dan respontif terhadap persoalan politik.
·         Memiliki kepekaan sosial terhadap situasi dan kondisi yang dialami masyarakat yang disebabkan oleh perubahan kebijakan politik.
·         Memberikan solusi dan penyelasaian konflik yang dilandasi oleh Nilai-nilai kritis.
b.      Kritik Dan Saran
Demikianlah makalah ini kami sajikan, apa bila terdapat kesalahan dalam makalah kami, kritik dan saran sangat kami harapkan. Tiada gading yang tak retak, tiada manusia tanpa ada kesalahan.







[1]  Damsar,  pengantar Sosiologi Politik, ( Jakarta: Kencana Prenada Media Group, hal. 10)

[2]  Ibid
[3]  Ibid, Hlm.11
[4]  Surbakti, Ramlan. Memahami Ilmu Politik.  ( Jakarta: PT.Gramedia Pustaka Utama ,1992)

[5] Harry cahyono,cheepy.1986.Ilmu politik dan Perspektifnya (yogyakarta: Tiarawacana) hal 6

3 komentar: